Bravo Sepakbola :D
..Hei ketemu lagi nih .
Kali ini ane mau bahas TIMNAS SPANYOL gan #Timnasjagoanane
Siapa gak tau Timnas Spanyol ??
Baca Aja ya gan !
SPANYOL
Liga mana yang pantas disebut sebagai yang
terbaik? Pastinya, dengan beragam orang, karakter, favoritisme, dan
keberpihakan, jawaban yang diberikan pun akan berbeda-beda.
Orang
Inggris mungkin akan menyebut Liga Primer Inggris sebagai kompetisi
terbaik saat ini. Italiano bisa jadi pula mengedepankan Serie A Italia.
Bundesliga Jerman menjadi andalan orang Jerman. Dan memang subyektifitas
ini tak bisa dipungkiri. Tapi juga tak bisa diabaikan ada data dan
statistik yang harus dilihat mengenai kompetisi mana yang disebut
sebagai terbaik saat ini.

Merujuk pada musim ini, dengan mengadu
tim-tim yang terlibat di kompetisi antarklub Eropa, kontestan dari
Spanyol bisa dibilang mendominasi slot-slot kandidat juara.
Di
Liga Champions musim ini misalnya, di mana kompetisi sudah menyentuh
babak semi-final. Spanyol menempatkan dua wakilnya, Barcelona dan Real
Madrid. Kontestan lain adalah Chelsea dan Bayern Muenchen. Kemungkinan
terjadinya All Spanish Final juga terbuka karena Barcelona dan Real Madrid tidak saling bertemu di babak semi-final.


Di Liga Europa, dominasi Spanyol malah lebih
kentara. Atletico Madrid, Valencia dan Athletic Bilbao menjadi
semi-finalis musim ini. Satu tempat lain diberikan kepada Sporting CP.
Jadi, dari sini, apakah bisa disebut sebagai Liga Spanyol menjadi kompetisi terbaik di Eropa saat ini?
Sebelum
menjawabnya, kita lihat dulu bagaimana kiprah tim Spanyol ke belakang,
baik di kompetisi antarklub Eropa hingga penyebaran pemain dan bakat
yang dimiliki.
Untuk segi kompetitifitas, kompetisi di Spanyol
tak bisa dikatakan sebagai kompetisi yang sehat. Persaingan menuju
tangga juara hanya didominasi dua klub, Barcelona dan Real Madrid.
Bahkan tim yang disebut pertama tampil sangat dominan dengan menyegel
gelar juara dalam satu dekade terakhir.
Malah ketika kompetisi
memasuki milenium baru, hanya Valencia (musim 2001/02 dan 2003/04) yang
bisa meruntuhkan dominasi Barcelona dan Real Madrid dalam mengoleksi
gelar juara La Liga.
Koleksi angka pemuncak klasemen dengan tim di bawahnya juga memiliki selisih yang sangat besar. Musim ini saja misalnya. Hingga jornada
ke-30, Real Madrid memimpin dengan 78 angka, disusul Barcelona dengan
72 poin. Sementara tim penghuni peringkat ketiga, Valencia, mengoleksi
48 angka.
Perbedaan signifikan ini tak bisa dilepaskan dari
pengaturan pendapatan hak siar yang masih timpang. Klub-klub besar,
terutama Barcelona dan Real Madrid, mendapat jatah pendapatan yang jauh
lebih tinggi dari kontestan La Liga lainnya. Tak salah jika kemudian
Barcelona dan Real Madrid bisa mendatangkan pemain bintang dari tim mana
pun, sementara tim lain harus melepas pemain andalan mereka untuk
sekadar bertahan hidup.
Bayangkan saja, dari total pendapatan
dari hak siar yang masuk, nyaris 50 persennya dibagi sama rata untuk
Barcelona dan Real Madrid, sementara sisanya diberikan kepada 18 klub
yang ambil bagian di divisi Primera. Jika dibandingkan dengan kompetisi
di Bundesliga dan Liga Primer, La Liga bisa dibilang tertinggal dalam
hal ini. Dan mereka tak bisa disebut sebagai yang terbaik.
Tapi
di satu sisi, hal ini membuat klub-klub Spanyol menjadi lebih konsen
kepada pembinaan pemain muda. Alhasil, di setiap musim dalam sepuluh
tahun terakhir, selalu muncul bintang-bintang baru dari akademi
sepakbola mereka yang kemudian menjadi bintang dan banyak diburu
klub-klub papan atas Eropa di luar Spanyol.
Lihat saja belakangan ini, mulai dari Jordi Alba, Iker Muniain,
Thiago Alcantara dan masih banyak lainnya yang mulai dilirik tim papan
atas Inggris, Jerman dan Italia. Bahkan pemain seperti Juan Mata dan
David Silva sudah memposisikan diri sebagai pemain yang sangat penting
di Inggris. Absennya mereka menjadi pertanda tim yang ditinggalkan akan
mengalami penurunan kualitas bermain. Lihat saja Manchester City dalam
dua laga terakhir yang harus menuai hasil tak memuaskan dan semakin
tertinggal dari Manchester United hanya karena David Silva tak cukup fit
untuk dimainkan.
Dengan berkembangnya pemain-pemain muda, yang
paling diuntungkan tentunya timnas Spanyol. Dominasi mereka di jagat
sepakbola Eropa, bahkan dunia bisa terus terjaga.
Di tahun 2008,
mereka sudah berhasil membuktikan kualitas pemain lokal yang dipupuk
lewat kompetisi domestik dengan memboyong Piala Eropa 2008. Dua tahun
kemudian, sukses dilanjutkan di Afrika Selatan dengan menyegel gelar
sebagai juara dunia. Tahun ini, bukan tidak mungkin akan ada tropi Piala
Eropa kali ketiga ditorehkan La Furia Roja, sebagai bentuk keberhasilan
pembibitan pemain muda dalam sepuluh tahun ke belakang. Untuk yang ini,
memaksimalkan potensi pemain dan pembibitan pemain muda lewat jalur
kompetisi, Spanyol pantas dilabeli sebagai yang terbaik.
Untuk
pembandingan dengan kompetisi lain, dalam duel satu lawan satu di ajang
antarklub Eropa, Spanyol juga bisa dikatakan dominan.
Wakil Spanyol Di Babak Semi-Final Kompetisi Antarklub Eropa |
Liga Champions:
2005/06 - Villarreal, Barcelona (Juara)
2006/07 - Tidak ada
2007/08 - Barcelona
2008/09 - Barcelona (Juara)
2009/10 - Barcelona
2010/11 - Real Madrid, Barcelona (Juara)
2011/12 - Real Madrid, Barcelona
Liga Europa:
2009/10 - Atletico Madrid (Juara)
2010/11 - Villarreal
2011/12 - Atletico Madrid, Valencia, Athletic Bilbao |
Mari kita lihat di ajang Liga Champions dalam tujuh tahun terakhir
mulai memasuki babak semi-final. Di musim 2005/06, Villarreal dan
Barcelona menjadi wakil Spanyol di babak empat besar, dan akhirnya
Barcelona menjadi kampiun dengan mengalahkan Arsenal di Stade de France,
Paris di partai final dengan skor 2-1.
Di musim berikutnya, tak
ada satu pun wakil Spanyol di semi-final. Bahkan di babak
perempat-final, hanya Valencia yang ambil bagian, sebelum akhirnya
disingkirkan Chelsea dengan skor agregate 3-2. Di musim 2007/08,
Barcelona menjadi wakil di semi-final, namun kalah oleh Manchester
United.
Tapi mulai musim 2008/09, Spanyol selalu mengirimkan
wakil mereka ke babak semi-final, bahkan tak jarang menyudahi kompetisi
dengan gelar juara di tangan. Dan demikian juga di tahun ini.
Di
Liga Europa, yang dimulai pada musim 2009/10, Spanyol bahkan sudah
mendapati satu wakil mereka menjadi juara, Atletico Madrid. Di musim
berikutnya, Villarreal menjadi utusan Spanyol yang bermain di
semi-final, namun kalah dari Porto yang kemudian menjadi juara edisi
kedua Liga Europa. Tahun ini, tak tanggung-tanggung, Spanyol memasukkan
tiga wakil mereka di babak semi-final, Valencia, Atletico Madrid dan
Atletic Bilbao.
Sumber : Goal.com