
Memiliki
sepatu sepak bola atau futsal seperti yang digunakan oleh bintang sepak
bola idola kita tentunya menyenangkan. Namun tahukah Anda bagaimana
sejarah dan perkembangan sepatu sepak bola hingga seperti sekarang ini?
Saat kita mengenakan sepatu yang persis sama dipakai oleh Lionel Messi
seakan-seakan kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
idola kita itu, operan-operan yang dirasa semakin jitu karena kita
menggunakan sepatu yang sama seperti yang dipakai oleh Cesc Fabregas atau tendangan yang keras dan terarah saat kita menggunakan sepatu yang sama dengan Wayne Rooney.
Sepak
bola adalah olahraga paling kompetitif di dunia saat ini, di mana
kemenangan dalam sebuah pertandingan akan sangat berharga dalam setiap
langkah ke depan sebuah klub di roda perjalanan kompetisi. Ada beberapa
aspek yang memainkan peran penting dalam menentukan pemenang di
permainan sepak bola, di antaranya: performa tim, keterampilan individu,
pelatihan, dan perlengkapannya seperti sepatu bola.
Lebih jelas
mengenai sepatu dan komponen-komponen pendukung seperti: sejarah, bahan,
jenis, model, hingga kaki yang merupakan pasangan sejatinya, dan
ternyata banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang ada di sana.
Sepatu
dalam olahraga sepak bola telah menjadi faktor integral untuk mendukung
keterampilan pemain dalam sepak bola dan mencetak gol. Sepertinya
sepatu sepak bola saat ini telah didesain sedemikian rupa untuk dapat
memenuhi keinginan si pemakai, ditambah lagi faktor kecepatan yang juga
memegang peranan penting, karena di era sepak bola modern terkadang
kemenangan ditentukan hanya dalam jarak beberapa milimeter atau waktu
sepersekian detik saja.
Olahraga sepak bola dan futsal tidak akan
pernah lepas dengan perlengkapan yang satu ini. Selain berguna untuk
keamanan, kesehatan, juga berguna untuk penunjang skill serta
mempercantik penampilan yang imbasnya akan menambah kepercayaan diri si
pemakai. Dengan kata lain, sepatu sepak bola mempunyai pengaruh yang
sangat penting dari berkembangnya olahraga itu sendiri, baik itu secara
langsung maupun tidak.
SEJARAH SINGKAT SEPATU SEPAK BOLA
Pengetahuan
mengenai sejarah biasanya akan sangat membosankan dan terkadang
membuang waktu, namun tidak ada salahnya kita mengetahuinya walaupun itu
sedikit, banyak sumber-sumber mengenai sejarah perkembangan sepatu
olahraga ini. Terlepas dari benar tidaknya sejarah itu, kita akan
mencoba membuat kesimpulan dan memaparkannya berdasarkan hasil sejarah
yang tercatat paling banyak dimuat di media.
Secara umum mengenai sepatu, sejarah adanya sepatu dimulai hampir bersamaan dengan sejarah peradaban manusia, Luciana Boccard dalam bukunya Party Shoes (1993) menjelaskan bahwa manusia sudah memakai sepatu dari kulit sejak seribu tahun sebelum Masehi.
Khusus untuk sepatu sepak bola, benda ini sudah dikenal mulai dari zaman Raja Henry VIII
pada tahun 1525. Sepatu yang dikenakan beliau terbuat dari kulit yang
keras, tingginya di atas mata kaki, dan bobotnya lebih berat dari sepatu
biasa (Mirip sepatu Lars panjang atau Boot). Sepatu ini dijahit tangan
oleh Cornelius Johnson, dan jika kita ingin mengetahui berapa nilai sepatu itu, yaitu sekitar 4 Shilling atau Rp.1.671.400,- jika dinilai saat ini.
Sepatu
bola awalnya dan yang menjadi ciri khasnya, memiliki
Stud/Cleat/Pul/Sepul (Tujuannya untuk kestabilan dan agar pemain tidak
mudah terpeleset di lapangan rumput) yang terbuat dari paku baja dan
ditanam di bagian bawah/sol sepatu, hingga kemudian dibuat aturan agar
cleat ini ujungnya tumpul demi keamanan.
Pemain bola pada awalnya
diijinkan menggunakan sepatu jenis apapun di lapangan, hingga akhirnya
pada tahun 1863 FA mengeluarkan peraturan: “Yang tidak menggunakan
sepatu dengan paku menonjol, lempengan besi, atau getah karet pada sol
sepatunya tidak diperbolehkan bermain”.
Produsen (Pabrikan
sepatu) pertama sepatu sepak bola adalah Gola yang rilis pada tahun
1905, kemudian pada tahun 1910-an sepatu dengan nama Cup Final Specials
rilis dan mendunia berkat 'gigi-gigi' kayu di bagian bawah agar pemain
mudah mencengkeramkan kakinya ke tanah, ujung sepatu dibuat dengan pola
anyaman agar pemain mudah menggerakkan jari kakinya selama mengontrol
bola, bentuk gigi itu seperti tabung dengan tiga paku kecil berujung
tajam, dan pemain harus memakukkan 'Kuku' itu ke sol dengan palu kecil.
Ukuran
gerigi itu pun bervariasi, pemain akan memilih gigi lebih panjang untuk
bermain di lapangan becek/lembek agar tidak mudah terpeleset. Pada masa
itu, salah satu tugas wasit dan asistennya adalah mengecek sol sebelum
pemain masuk ke lapangan, jika gigi sepatu terlalu tajam dan menonjol,
pemain tak diperbolehkan masuk. Sepatu baru umumnya keras dan kaku
sehingga sering membuat kaki pemakainya cedera, agar lebih lentur dan
enak dipakai sepatu direndam dulu selama beberapa jam sebelum dikenakan,
lalu dijemur sebentar agar kandungan air tidak memberatkan sepatu.
Tahun 1920-an, di Jerman muncul Dassler bersaudara
yaitu Adolf dan Rudolf yang membangun Gebruder Dassler Schuhfabrik
(Dassler Brother Shoe Factory) pada tahun 1924, perusahaan ini
menawarkan teknologi cleat sepatu bermata 6 sampai dengan 7 yang dapat
dipindah-pindah posisinya menyesuaikan kondisi lapangan. Produksi sepatu
sepak bola pada masa ini tidak hanya untuk orang dewasa namun anak-anak
pun masuk dalam produksi massal.
Tahun 1930-an, muncul variasi
warna tali sepatu, namun kelemahannya adalah pada saat bertanding pemain
sering mengganti tali sepatu ini karena pembuatannya, proses
rendam-jemur sepatu membuat tali mudah rusak.
Tahun 1950-an,
pemikiran untuk mengurangi bobot sepatu muncul dan fungsinya mulai
difokuskan untuk menendang dan mengontrol bola. Bahan pembuatan sepatu
merupakan gabungan kulit dan sintetis, cleat sepatu terbuat dari karet
atau plastik dan dapat diganti-ganti. Era ini juga ditandai dengan
dimulainya komersialisasi sponsor oleh produsen sepatu kepada pemain
(1951), bintang Inggris Stanley Matthews menjadi nama sepatu keluaran CWS dan Ia mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang disewa sebagai bintang iklan sepatu.
Tahun
1960-an, terobosan baru dalam pembuatan sepak bola mencakup sol sepatu
yang dibuat dengan bahan karet, plastik, atau logam dengan pengait
sekrup.
Tahun 1970-an, karena pada awalnya sepatu selalu berwarna
hitam, kemudian muncul terobosan untuk mengeluarkan sepatu yang
warnanya tidak biasa, yaitu putih. Di tahun 1979, diperkenalkan bahan
kulit sepatu yang terbuat dari kulit kanguru.
Tahun 1990-an, populernya bahan kulit kanguru semakin berkembang dengan diperkenalkannya teknologi Sweet Spot,
yaitu sepatu yang bisa membuat bola melengkung ketika ditendang
melambung di udara (Tendangan pisang), kita mungkin lebih mengenalnya
dari seorang pemain sepak bola asal Inggris David Beckham.
Tahun 1994, sol sepatu terbuat dari bahan polimer yang membuatnya lebih
fleksibel dan cleat sepatu tidak lagi berwujud paku-paku, namun
dibentuk langsung dari sol berupa bilah seperti pisau.
Dan
akhirnya pada tahun 2000-an, diperkenalkan teknologi baru dalam sepatu
yang meningkatkan kemampuan kontrol bola, kecepatan lari, dan kekuatan
serta akurasi tendangan. Juga berkembangnya teknologi kuku-kuku sepatu
(stud/cleat/pul/sepul) yang lebih lengket di lapangan, dan hasilnya si
pemakai akan lebih stabil dalam bermanuver.
Seperti kita ketahui
di atas, sepatu bola pada awalnya sangat berat, karena sepatu ini
melindungi sampai pergelangan kaki atau mata kaki. Bentuk ini yang
menjadi standar di bagian Utara Eropa selama beberapa tahun, sedangkan
di Eropa dan Amerika bagian Selatan lebih mengenal sepatu bola yang
tidak perlu melindungi angkel, sehingga bobot sepatu jauh lebih ringan,
dan kemudian model ini menjadi model standar hingga sekarang.
Sumber : Bola.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar